Berita Terbaru Membeli rumah mungkin masih berada di luar jangkauan banyak warga Kanada di masa mendatang

Membeli rumah mungkin tetap berada di luar jangkauan banyak warga Kanada di masa mendatang, karena biaya hipotek kemungkinan tidak akan turun cukup untuk mengimbangi tingginya harga rumah dan lemahnya daya beli, kata para ekonom dan agen real estate.

Bahkan dengan ekspektasi bahwa Bank of Canada akan terus menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, masalah keterjangkauan rumah – yang telah menghambat hasil jajak pendapat Perdana Menteri Justin Trudeau – sepertinya tidak akan hilang sebelum pemilu berikutnya.

Mandat bagi pemerintahan minoritas Liberal berakhir pada akhir Oktober 2025, namun pemilu mungkin akan dilaksanakan jauh sebelum tanggal tersebut, dengan oposisi Konservatif akan mengakhiri masa jabatan Trudeau selama sembilan tahun sebagai pemimpin.

“Anda tidak akan kembali ke kisaran perumahan yang terjangkau secara berkelanjutan selama satu dekade,” kata Tony Stillo, direktur perkiraan di kelompok analisis Oxford Economics, pekan lalu di sebuah konferensi.

Banyak warga Kanada yang tidak lagi tertarik dengan pasar perumahan sejak suku bunga mulai naik dua tahun lalu. Pada saat yang sama, masuknya imigran dalam jumlah besar telah mendorong jumlah penduduk Kanada mencapai rekor tertinggi, sehingga semakin meningkatkan permintaan dan harga perumahan.

Dengan suku bunga yang kini mulai diturunkan, suku bunga hipotek termurah – suku bunga tetap untuk lima tahun – kini berada di sekitar 4,75 persen, turun 150 basis poin dari tahun lalu. Meski begitu, penurunan tersebut – dan ekspektasi pelonggaran lebih lanjut – telah gagal memicu peningkatan pembelian rumah.

Bagi “mayoritas pembeli potensial yang masih menunggu, jika hal ini berarti berkurangnya $50 atau bahkan $100 sebulan berkat suku bunga yang lebih rendah, maka hal tersebut masih tidak terjangkau,” kata Robert Hogue, asisten kepala ekonom di Royal Bank of Canada.

Di pasar termahal di Toronto dan Vancouver, banyak pembeli potensial yang masih menolak harga, katanya. Beberapa dari mereka seharusnya bisa membeli rumah tahun depan, tapi tidak cukup untuk mengembalikan keseimbangan.

Keterjangkauan perumahan merupakan fungsi dari harga rumah, suku bunga, dan pendapatan peminjam. Bagi calon pembeli, metrik tersebut cenderung tidak menguntungkan sejak dimulainya pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Harga rumah di Kanada rata-rata meningkat lebih dari 30 persen sejak April 2020, sementara suku bunga melonjak sebesar 4,75 basis poin hingga mulai turun pada bulan Juni.

Perhitungan berdasarkan harga rumah rata-rata dari Asosiasi Real Estat Kanada menunjukkan bahwa pembayaran bunga bulanan untuk hipotek dengan suku bunga tetap selama lima tahun masih 40 persen lebih tinggi dibandingkan pada bulan Januari 2020, bahkan setelah biaya hipotek turun dari harga tertinggi tahun lalu.

Pada periode yang sama, pendapatan rumah tangga riil atau yang disesuaikan dengan inflasi telah meningkat sebesar 2,3 persen, sementara pendapatan nominal meningkat sebesar 21 persen, menurut perkiraan dari Statistik Kanada.

Agar keterjangkauan dapat kembali ke tingkat sebelum pandemi, harga rumah harus turun setidaknya 10 persen dan biaya bunga hipotek harus turun setengahnya dari tingkat saat ini.

Tidak ada pasar gila

Penjualan rumah di Toronto – yang sering dianggap sebagai penentu pasar real estat Kanada – berada pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir karena harga yang sangat tinggi, kata John Pasalis, presiden Realosophy Realty, pialang real estat yang berbasis di Toronto.

“Ini sangat tidak terjangkau,” katanya, seraya menambahkan bahwa aktivitas tersebut kemungkinan akan meningkat seiring dengan terus turunnya suku bunga, namun hal ini tidak akan menjadi “pasar yang gila.”

Suku bunga hipotek lima tahun termurah telah turun secara signifikan, namun banyak peminjam – terutama yang memiliki profil risiko lebih tinggi – hanya memenuhi syarat untuk mendapatkan hipotek dengan suku bunga lebih tinggi yang masih berkisar antara enam persen dan tujuh persen, kata Pasalis.

Awal bulan ini pemerintah federal mengubah salah satu peraturannya mengenai pembayaran hipotek, mengizinkan pembeli pertama atau orang yang membeli rumah baru untuk mengambil pinjaman dengan amortisasi 30 tahun, bukan 25 tahun.

Meskipun langkah ini dimaksudkan untuk menurunkan pembayaran bulanan dan membuat kepemilikan rumah terjangkau bagi lebih banyak orang, para kritikus mengatakan hal ini mungkin mempunyai efek sebaliknya dengan meningkatkan permintaan dan menaikkan harga.

Pada konferensi pekan lalu, Menteri Keuangan Chrystia Freeland membantah klaim tersebut. Dia mengatakan langkah tersebut akan mendukung pasokan dengan mendorong para pembangun untuk membangun lebih banyak rumah guna memenuhi meningkatnya permintaan akan rumah baru.