New Delhi:
Aktor Sonia Malhar, yang mengajukan kasus pelecehan seksual terhadap sesama aktor Malayalam Jayasurya, hari ini mengatakan dia tidak akan mundur meskipun terdakwa menyebut tuduhan itu 'palsu' dan mengancam akan melakukan tindakan hukum.
“Dia (Jayasurya) menyebut tuduhan itu salah. Itu bukan tuduhan palsu. Pernyataan saya sangat benar dan sangat jelas. Ini adalah laporan polisi pertama yang pernah saya ajukan dalam hidup saya,” kata aktor tersebut kepada NDTV dalam sebuah wawancara eksklusif.
Ibu Malhar adalah salah satu dari banyak aktris wanita yang bersuara setelah laporan Komite Kehakiman Hema mengungkap sisi gelap industri film Malayalam, tempat pelecehan dan eksploitasi seksual telah merajalela selama beberapa dekade.
Jayasurya, yang menghadapi kasus #MeToo lainnya, hari ini membantah semua tuduhan terhadapnya dan mengancam tindakan hukum terhadap mereka yang menyebut namanya.
“Kebohongan selalu lebih cepat menyebar daripada kebenaran, tetapi saya percaya kebenaran akan menang. Semua proses hukum untuk membuktikan ketidakbersalahan saya akan terus berlanjut,” katanya dalam unggahan Instagram hari ini.
Sonia Malhar mengatakan bahwa saat laporan Komite Hema keluar, ia telah menceritakan kejadian yang menimpanya di sebuah saluran berita tetapi tidak menyebutkan nama pelaku pelecehan. Namun, ia harus menyebutkan nama Jayasurya setelah beberapa rumor mulai beredar di media sosial.
“Isu ini tersebar di media sosial, dan orang-orang mengklaim saya menerima suap, jadi saya harus mencatut nama Jayasurya demi menyelamatkan harga diri saya,” kata Malhar kepada NDTV.
“Saya ungkap wajah pahlawan itu karena kalau tidak, itu akan menyebabkan hilangnya harga diri saya juga. Kalau saya tutup kasusnya, itu tidak baik buat saya,” imbuhnya.
Aktor tersebut juga menegaskan bahwa dia tidak akan mundur dan melanjutkan perjuangannya untuk keadilan.
Gerakan MeToo memperoleh momentum dalam industri film Malayalam setelah dirilisnya laporan Komite Kehakiman Hema, yang mengungkap tuduhan pelecehan seksual yang meluas. Laporan setebal 235 halaman yang dirilis dengan nama-nama saksi dan terdakwa disunting, menyoroti dinamika kekuatan industri tersebut, dengan mengungkap bahwa sekelompok kecil yang terdiri dari 10-15 produser, sutradara, dan aktor pria berpengaruh memegang kendali signifikan atas industri film Malayalam.
Di tengah kemarahan yang ditimbulkannya, Mohanlal, seorang aktor terkenal dan presiden Asosiasi Artis Film Malayalam, mengundurkan diri bersama pejabat tinggi lainnya. AMMA mengatakan panel administratif telah mengundurkan diri, dan bertanggung jawab secara moral atas tuduhan tersebut.
