Mantan Presiden Donald Trump sedang melakukan pengendalian kerusakan setelah tampaknya mendukung kekerasan terhadap jurnalis.
Selama rapat umum kampanye di Lititz, Pennsylvania, pada hari Minggu, Trump membuat komentar yang menyatakan bahwa dia tidak akan keberatan jika anggota pers dibunuh.
Sambil mengeluh tentang kurangnya kaca pelindung di sekelilingnya, dan bagaimana hal itu membuka kemungkinan serangan penembak jitu, Trump menunjuk ke arah pena pers di depannya dan menyebut wartawan sebagai “gelas saya.” Dia kemudian menjelaskan bahwa seseorang harus menyebarkan “berita palsu” untuk menghubunginya.
“Saya punya pecahan kaca di sini, tapi yang kita punya di sini hanyalah berita palsu. Dan untuk menangkap saya, seseorang harus menyebarkan berita palsu itu. Dan saya tidak terlalu mempermasalahkannya,” katanya di acara tersebut, hanya dua hari sebelum Hari Pemilihan.
Trump bercanda bahwa penembakan seperti itu bisa terjadi “sebentar lagi”.
“Itu gelasku. Melihat? Orang-orang itu adalah gelas saya,” ujarnya sambil menunjuk ke arah pers.
Ketika ditanya oleh ABC News tentang pernyataan tersebut, Sekretaris Pers Kampanye Nasional Karoline Leavitt membela Trump dengan mengatakan, “Jelas dia bercanda.”
Leavitt menyebut pertanyaan itu “melelahkan” dan menuduh media “menyingkirkan setiap kata yang diucapkan Donald Trump ketika sebagian besar pidatonya terfokus pada isu-isu yang menjadi perhatian orang Amerika.”
Juga menanggapi komentar tersebut, juru bicara kampanye Steven Cheung secara salah mengklaim bahwa Trump telah mengatakan “tidak ada hubungannya dengan media yang dirugikan.”
“Tidak ada penafsiran lain atas apa yang dikatakan. Dia sebenarnya lebih memperhatikan kesejahteraan mereka, lebih dari kesejahteraannya sendiri,” kata Cheung.
Cheung secara salah mengklaim bahwa Trump sebenarnya “menyatakan bahwa Media berada dalam bahaya” dan bahwa mereka “seharusnya juga memiliki pelindung kaca.”
Namun, baik dalam rekaman maupun transkrip resmi acara tersebut, terlihat jelas bahwa Trump secara eksplisit menyatakan bahwa dia tidak akan “terlalu keberatan” jika wartawan ditembak, dan tertawa ketika para pendukungnya bersorak atas pernyataannya.