New Delhi:
Pemilu AS tahun 1800 menandai titik balik bersejarah dalam politik Amerika, yang pada akhirnya mengarah pada duel terkenal antara dua Founding Fathers – Alexander Hamilton, seorang Federalis, dan Aaron Burr, seorang Republikan.
Pemilu AS tahun 1800 adalah salah satu pemilu nasional pertama yang melibatkan partai politik terorganisir. Secara mengejutkan, pasangannya Thomas Jefferson dan Aaron Burr akhirnya terikat di Electoral College. Berdasarkan pedoman awal Konstitusi, keputusan ini diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat. Alexander Hamilton kemudian turun tangan, bekerja di belakang layar untuk menghalangi jalan Burr menuju kursi kepresidenan, setelah Burr menjelaskan bahwa dia tidak puas menjadi orang kedua di bawah komando Jefferson.
Jefferson, yang memenangkan kursi kepresidenan, sebagian besar mengesampingkan Burr sebagai wakil presiden, sehingga memberinya sedikit pengaruh. Burr, yang mencari peran politik baru, mencalonkan diri sebagai gubernur New York pada tahun 1804. Namun Hamilton secara aktif berkampanye melawannya, menggunakan pengaruhnya untuk mencegah terpilihnya Burr, membuatnya terisolasi secara politik dan tidak berdaya, meskipun masih memegang jabatan wakil presiden. Bentrokan lanjutan dengan Hamilton ini memicu duel terkenal pada tahun 1804.
Pada pagi hari tanggal 11 Juli 1804, Burr dan Hamilton bertemu untuk berduel di Weehawken, New Jersey. Untuk menyembunyikan pertemuan tersebut, kedua pria tersebut berangkat dari dermaga berbeda di Manhattan pada pukul 5 pagi, masing-masing menyeberangi Sungai Hudson dengan detiknya masing-masing, yang akan memastikan kode kehormatan duel dipatuhi.
Burr tiba lebih dulu, dan Hamilton bergabung dengannya sekitar setengah jam kemudian. Hamilton didampingi oleh Nathaniel Pendleton, mantan tentara dan hakim, sedangkan Burr didampingi oleh William Van Ness, seorang hakim federal dari New York. Selain itu, Hamilton membawa Dr. David Hosack, seorang dokter dari Columbia College, untuk memberikan bantuan medis jika diperlukan.
Kedua pria tersebut mengambil posisi masing-masing, dengan Hamilton mengenakan kacamata sebelum membidik, dan diyakini secara luas bahwa Hamilton bermaksud untuk tidak menembak langsung ke arah Burr. Dia telah curhat kepada teman-temannya dan menulis surat yang menunjukkan rencananya untuk “membuang” tembakannya, mungkin dengan sengaja membidiknya. Catatan dari detik-detik tersebut berbeda-beda mengenai siapa yang menembak lebih dulu, dan urutan kejadian pastinya masih belum pasti. Yang jelas Hamilton meleset, sedangkan tembakan Burr mengenai Hamilton tepat di atas pinggul kanannya sehingga menyebabkan cedera dalam yang serius.
Hamilton diangkut ke Manhattan, di mana dia menghabiskan jam-jam terakhirnya bersama keluarganya sebelum meninggal karena luka-lukanya pada 12 Juli 1804.