New Delhi:
Kandidat Partai Republik Donald Trump unggul atas penantangnya dari Partai Demokrat Kamala Harris di negara bagian Pennsylvania yang menjadi medan pertempuran utama ketika suara yang diberikan dalam pemilu AS dihitung. Menurut The New York Times, Donald Trump memimpin tiga poin persentase di negara bagian swing state. Sebelumnya, Harris memimpin di Pennsylvania. Negara bagian ini memiliki 19 suara electoral college.
Hampir empat jam setelah penghitungan suara, Trump memimpin di enam negara bagian. Trump unggul di Arizona, Michigan, Pennsylvania, Wisconsin, Georgia, dan North Carolina. Belum ada petunjuk untuk negara bagian Nevada.
Juga dikenal sebagai negara bagian yang menjadi medan pertempuran, negara bagian yang berayun (swing states) memegang kunci kemenangan dalam pemilu AS. Negara-negara bagian ini mempunyai tingkat dukungan yang hampir sama terhadap Partai Demokrat dan Republik, dan pemilu di negara-negara bagian ini ada yang menang dan kalah. Tahun ini, negara bagian yang menjadi swing states adalah Pennsylvania, dengan 19 suara electoral college, Michigan (10), Georgia (16), Wisconsin (10), North Carolina (16), Nevada (6) dan Arizona (11).
Baik mantan Presiden maupun wakil presiden petahana sama-sama mendorong angka ajaib yaitu 270 suara electoral college yang akan membuka jalan menuju Ruang Oval di Gedung Putih. Berdasarkan tren saat ini, Trump memimpin dengan 230 suara, sedangkan Harris dengan 179 suara.
Berdasarkan exit poll, kondisi demokrasi, ekonomi dan aborsi merupakan isu utama yang ada di benak para pemilih ketika mereka menuju ke tempat pemungutan suara. Jajak pendapat CBS News mengungkapkan bahwa hampir enam dari 10 orang menempatkan demokrasi sebagai isu nomor satu, disusul aborsi, yang dipilih oleh lima persen pemilih sebagai isu penting. Perekonomian merupakan isu prioritas bagi satu dari sepuluh negara.
Jajak pendapat CNN menunjukkan hampir tiga perempat pemilih mempunyai pandangan negatif terhadap keadaan di AS saat ini.