Hampir satu bulan setelah jatuhnya Liam Payne yang fatal dari balkon hotel di Buenos Aires, tiga orang – termasuk seorang teman alumni One Direction – telah didakwa dalam penyelidikan yang sedang berlangsung atas kematiannya, menurut laporan.
Pihak berwenang menyelesaikan serangkaian penggerebekan di rumah temannya yang tidak diketahui identitasnya, hotel tempat Payne meninggal dan rumah dua karyawan hotel, lapor surat kabar Argentina Clarin.
“Teman” tersebut diduga berada di kamar bersama Payne sebelum dia jatuh dari balkon, tetapi pergi pada suatu saat sebelum dia meninggal, menurut TMZ. Clarin mengidentifikasi temannya hanya sebagai seorang pengusaha Argentina. Dia dilaporkan didakwa menelantarkan seseorang sebelum kematiannya.
Seorang staf hotel juga didakwa pada hari Kamis karena mengantarkan obat-obatan kepada Payne, kemungkinan besar dalam kotak sabun, dan orang ketiga didakwa sebagai pemasoknya, TMZ melaporkan. Tak satu pun dari tersangka tersebut yang diidentifikasi secara publik.
Setelah kematiannya pada 16 Oktober, otopsi Payne mengungkapkan bahwa ia memiliki sejumlah zat yang dikendalikan dalam sistem tubuhnya termasuk kokain merah muda, sejenis obat-obatan yang biasanya terbuat dari ketamin, metamfetamin, dan MDMA.
Pihak berwenang juga menemukan “zat di dalam ruangan yang sekilas, dan menunggu konfirmasi dari para ahli, adalah narkotika dan minuman beralkohol,” menurut siaran pers dari Kantor Kejaksaan Kriminal dan Pemasyarakatan Nasional pada tanggal 17 Oktober.
Penyelidik diarahkan ke tiga tersangka setelah menggeledah telepon Payne untuk mengungkap siapa yang mungkin memberinya obat-obatan tersebut. Kamera keamanan di hotel juga menunjukkan dua karyawan berinteraksi dengan Payne.
Pria berusia 31 tahun itu jatuh hingga tewas dari balkon lantai tiga kamarnya di CasaSur Hotel. Meskipun laporan toksikologi lengkapnya masih tertunda, penyebab resmi kematian Payne dinyatakan sebagai politrauma, atau cedera pada beberapa bagian tubuh dan sistem organ yang mengakibatkan kematian.
Jenazah Payne pada hari Rabu diserahkan kepada keluarganya untuk diterbangkan kembali ke negara asalnya, Inggris, menurut BBC. Tanggal pemakamannya saat ini tidak diketahui.
