Sebagian besar Kolkata menjadi gelap malam ini sebagai tanda protes terhadap pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter muda di RG Kar Medical College. Peristiwa ini juga merupakan bentuk solidaritas kota yang unik terhadap para dokter muda yang telah melakukan protes sejak insiden mengerikan pada tanggal 9 Agustus. Aksi protes ini diperkirakan akan diikuti oleh protes “Reclaim the night” oleh para wanita.
Tepat pukul 9 malam, tempat-tempat penting di kota itu, seperti Victoria Memorial dan Raj Bhavan, menjadi gelap gulita. Gubernur CV Ananda Bose juga mematikan lampu di Raj Bhavan untuk menunjukkan solidaritas. “Jika cahaya adalah ketakutan, kegelapan adalah kesayangan,” katanya. Mematikan lampu di rumah-rumah mereka, orang-orang turun ke jalan sambil menyalakan lilin.
Daerah yang luas di seluruh negara bagian — termasuk kota kembar Howrah — juga menyaksikan protes spontan, dengan orang-orang berbaris sambil membawa obor, lilin, dan bahkan senter ponsel.
Di Kolkata, protes diadakan di tempat-tempat penting termasuk Shyambazar, Moulali, Gerbang New Town Biswa Bangla, persimpangan Rashbehari, Behala, Garia, Ballygunge, persimpangan Hazra, dan halte bus Jadavpur 8B. Di pusat kejadian – RG Kar Medical College and Hospital – dokter junior dan senior mengadakan protes yang juga dihadiri oleh orang tua wanita tersebut dan anggota keluarga lainnya.
Bengal Junior Doctors' Front, yang menyerukan protes tersebut, memberi judul acara tersebut “Terbitkan Cahaya, Terbitkan Keadilan”. Acara tersebut dimaksudkan bertepatan dengan sidang kedua kasus tersebut di Mahkamah Agung, yang dibatalkan.
Aksi protes juga diadakan di Delhi. Dokter di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia dan AIIMS melakukan pawai dengan menyalakan lilin.
Para pengunjuk rasa meminta kasus ini diselesaikan dengan cepat sehingga keadilan tidak tertunda lebih jauh.
Para dokter juga menuntut agar kepala polisi Kolkata, Vineet Goyal, diberhentikan. Pada hari Senin, Sandip Ghosh, mantan Kepala Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit RG Kar, ditangkap oleh CBI terkait dengan penyimpangan keuangan di rumah sakit tersebut selama masa jabatannya.
Mayat wanita muda yang berpakaian sebagian ditemukan di ruang seminar rumah sakit pada pagi hari tanggal 9 Agustus.
Hal itu menimbulkan kehebohan, terutama setelah diketahui bahwa orang tua wanita tersebut telah disesatkan tentang penyebab kematiannya, keterlambatan pengajuan FIR, dan komentar Sandip Ghosh bahwa wanita tersebut seharusnya tidak pergi sendirian ke aula seminar pada malam hari. Protes tersebut menyebar seperti api di seluruh negeri hingga Mahkamah Agung memperhatikan masalah tersebut.
(Dengan Agensi)