WASHINGTON — Hakim yang mengawasi kasus campur tangan Donald Trump pada pemilu tahun 2020 membatalkan tenggat waktu pengadilan yang tersisa pada hari Jumat, sementara jaksa menilai “jalan yang tepat ke depan” sehubungan dengan kemenangan presiden dari Partai Republik.
Penasihat Khusus Jack Smith tahun lalu mendakwa Trump karena berencana membatalkan hasil pemilihan presiden tahun 2020 dan secara ilegal menimbun dokumen rahasia di tanah miliknya di Mar-a-Lago. Namun tim Smith telah mengevaluasi bagaimana menyelesaikan dua kasus federal sebelum presiden terpilih menjabat karena kebijakan Departemen Kehakiman yang sudah lama ada yang mengatakan bahwa presiden yang menjabat tidak dapat dituntut, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada The Associated Press.
Kemenangan Trump atas Wakil Presiden Kamala Harris berarti bahwa Departemen Kehakiman yakin dia tidak dapat lagi menghadapi tuntutan sesuai dengan pendapat hukum departemen yang dimaksudkan untuk melindungi presiden dari tuntutan pidana saat masih menjabat.
Trump mengkritik kedua kasus tersebut karena bermotif politik, dan mengatakan dia akan memecat Smith “dalam waktu dua detik” setelah menjabat.
Dalam pengajuan ke pengadilan pada hari Jumat dalam kasus pemilu tahun 2020, tim Smith meminta untuk membatalkan tenggat waktu pengadilan yang akan datang, dengan mengatakan bahwa diperlukan “waktu untuk menilai keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan menentukan arah yang tepat ke depan sesuai dengan kebijakan Departemen Kehakiman.”
Hakim Distrik AS Tanya Chutkan dengan cepat mengabulkan permintaan tersebut, dan memerintahkan jaksa untuk mengajukan dokumen pengadilan dengan “usulan kasus ini” paling lambat tanggal 2 Desember.
Trump dijadwalkan untuk diadili pada bulan Maret di Washington, di mana lebih dari 1.000 pendukungnya telah divonis bersalah atas tuduhan peran mereka dalam kerusuhan Capitol. Namun kasusnya dihentikan ketika Trump mengajukan tuntutan kekebalan hukum yang akhirnya diajukan ke Mahkamah Agung AS.
Mahkamah Agung pada bulan Juli memutuskan bahwa mantan presiden memiliki kekebalan yang luas dari penuntutan, dan mengembalikan kasus tersebut ke Chutkan untuk menentukan tuduhan mana dalam dakwaan yang dapat dilanjutkan.
Kasus dokumen rahasia telah terhenti sejak Juli ketika hakim yang ditunjuk Trump, Aileen Cannon, menolak kasus tersebut dengan alasan bahwa Smith ditunjuk secara ilegal. Smith telah mengajukan banding ke Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-11 yang berbasis di Atlanta, di mana permintaan untuk menghidupkan kembali kasus tersebut masih tertunda. Bahkan ketika Smith berupaya untuk mencabut kasus dokumen yang diajukan terhadap Trump, dia tampaknya akan terus menantang keputusan Cannon mengenai legalitas pengangkatannya mengingat preseden yang akan dihasilkan oleh keputusan tersebut.
Awalnya Diterbitkan: