Pria di BC yang ditangkap pekan lalu dalam penggerebekan superlab narkoba yang menghasilkan hampir setengah ton metamfetamin, fentanil, dan kokain, mengaku bersalah delapan tahun lalu karena menjual narkoba dari mobil ibunya.
Gaganpreet Singh Randhawa berusia 23 tahun pada tahun 2016 ketika dia ditangkap di Burnaby karena perdagangan dial-a-dope.
Saat menjalani hukuman pada tahun 2017, dia mengatakan kepada hakim bahwa dia mencoba meninggalkan bisnis narkoba tetapi diancam akan dibunuh oleh atasannya yang tidak disebutkan namanya.
“Saat saya berusia sekitar satu bulan menjual narkoba, saya merasa sangat bersalah atas apa yang saya lakukan terhadap orang lain,” katanya dalam rekaman audio pengadilan yang diperoleh CBC. “Aku bilang aku tidak ingin melakukannya, dan mereka terus-menerus memberitahuku bahwa jika kamu tidak melakukannya, kami akan membunuhmu.”
Randhawa mengatakan kepada hakim bahwa dia bahkan menemukan seseorang untuk mengambil alih pekerjaannya, tetapi pekerjaan itu hanya bertahan satu hari.
“Saya mencoba untuk menggantikan diri saya sendiri… jadi saya pikir saya sudah aman. Tapi dia akhirnya kabur, jadi saya terjebak kembali di sana. Saya tidak punya pilihan.”
Maju cepat ke tahun 2024, di mana Randhawa, kini berusia 32 tahun, menghadapi tujuh dakwaan terkait penggerebekan di Falkland, BC, yang digambarkan RCMP sebagai superlab narkoba terbesar dan tercanggih di Kanada.
Laboratorium tersebut terhubung dengan kelompok kejahatan transnasional, menurut polisi, yang memproduksi fentanil dan metamfetamin secara massal untuk didistribusikan di Kanada dan internasional. Mereka mengatakan obat-obatan dan bahan kimia yang disita setara dengan lebih dari 95 juta dosis dan bernilai hampir setengah miliar dolar.
Randhawa digambarkan sebagai “tersangka utama”. Dia menghadapi tujuh dakwaan atas dugaan pelanggaran yang terjadi di Surrey dan Richmond, termasuk kepemilikan untuk perdagangan dan ekspor, senjata api ilegal dan kepemilikan bahan peledak yang melanggar hukum.
Pada tahun 2017, pengacara Randhawa dalam kasus dial-a-dope Burnaby mengatakan kepada pengadilan bahwa penangkapan kliennya akhirnya menjadi tiket keluar dari perdagangan narkoba karena dia “panas”, yang berarti Randhawa menjadi terlalu berisiko karena dia diketahui polisi.
Untuk melunasi utangnya atas obat-obatan yang disita oleh polisi Burnaby, pengacaranya mengatakan Randhawa meminta ibunya menandatangani mobilnya, yang kemudian dia serahkan kepada atasannya.
Pengacaranya mengatakan Randhawa pernah belajar untuk menjadi ahli pajak namun ternyata bidang tersebut bukan untuknya.
Pada tahun 2017, ia menerima hukuman 90 hari penjara yang harus dijalani sesekali pada akhir pekan dan dilarang memiliki senjata api selama 10 tahun.