Washington:
Kamala Harris telah mengokohkan posisinya sebagai pionir dalam politik Amerika dengan meraih banyak pencapaian dalam perjalanan inspiratifnya – wanita pertama, keturunan Afrika-Amerika, Asia Selatan, dan orang asal India yang menjabat Wakil Presiden AS. Dari masa-masa awalnya sebagai pemimpin mahasiswa hingga perannya saat ini sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, setelah dukungan Joe Biden setelah pengunduran dirinya dari pemilu tahun 2024, berikut adalah gambaran rinci tentang perjalanannya.
Kamala Harris: Usia dan Kehidupan Awal
Kamala Devi Harris lahir pada tanggal 20 Oktober 1964, di Oakland, California, dari orang tua imigran. Dia berusia 60 tahun.
Kamala Harris tumbuh di lingkungan multikultural, dipengaruhi oleh warisan Afrika-Amerika dan India. Dibesarkan di Bay Area yang beragam, Kamala Harris mengalami langsung budaya dan komunitas yang berbeda, yang secara signifikan membentuk pandangan dunia dan pandangan politiknya.
Ibunya, Shyamala Gopalanadalah seorang peneliti kanker payudara terkenal dari Chennai yang beremigrasi ke AS pada tahun 1960an untuk mengejar gelar PhD di University of California, Berkeley. Ayahnya, Donald Harris, berasal dari Jamaika, adalah seorang ekonom terkemuka dan profesor emeritus di Universitas Stanford. Kedua orang tuanya aktif dalam gerakan hak-hak sipil, dan dedikasi mereka terhadap keadilan sosial mempunyai pengaruh besar pada kehidupan pribadi dan profesional Harris.
Meskipun orang tuanya bercerai ketika dia masih muda, Harris mempertahankan ikatan yang kuat dengan asal usulnya dari Jamaika dan India. Dia sering bercerita tentang perjalanan musim panasnya ke India, di mana dia sangat dipengaruhi oleh kakek dari pihak ibu, seorang pensiunan pegawai negeri, dan kunjungannya ke neneknya, yang mengadvokasi hak-hak perempuan di komunitasnya.
Kamala Harris: Keluarga dan Kehidupan Pribadi
Pada tahun 2014, Kamala Harris menikah dengan Doug Emhoff, seorang pengacara, menjadikannya Orang Kedua Amerika Serikat yang pertama ketika Harris menjadi Wakil Presiden. Dua anak Emhoff dari pernikahan sebelumnya, Cole dan Ella, telah menerima Harris sebagai ibu tiri mereka, dengan penuh kasih sayang memanggilnya sebagai “Momala.”
Kamala Harris juga memiliki adik perempuan, Maya Harris, yang merupakan seorang advokat kebijakan publik dan pengacara. Maya memainkan peran penting dalam kampanye politik Kamala.
Kamala Harris: Pendidikan dan Karir Hukum
Kamala Harris memperoleh gelar sarjana dari Howard University, tempat ia mengambil jurusan ilmu politik dan ekonomi. Setelah itu, ia kuliah di UC Hastings College of the Law, di mana ia memperoleh gelar Juris Doctor pada tahun 1989.
Karir hukumnya dimulai dengan posisi di Kantor Kejaksaan Alameda County sebagai jaksa. Di sini, ia fokus pada kasus-kasus yang melibatkan kejahatan kekerasan, khususnya penyerangan seksual dan pelecehan anak. Kebangkitan Kamala Harris di dunia hukum berlangsung cepat. Pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, menjadikannya wanita pertama dan orang Afrika-Amerika pertama yang memegang posisi tersebut. Selama masa jabatannya, ia memperkenalkan beberapa reformasi progresif, termasuk program masuk kembali yang bertujuan mengurangi residivisme dan meningkatkan peluang bagi pelaku untuk berintegrasi kembali ke masyarakat.
Pada tahun 2011, Harris terpilih sebagai Jaksa Agung California, sebagai wanita dan orang kulit berwarna pertama yang memegang posisi tersebut. Sebagai Jaksa Agung, Kamala Harris menangani isu-isu besar seperti perlindungan lingkungan, hak-hak konsumen dan kesetaraan pernikahan, sekaligus menghadapi kritik atas pendiriannya terhadap kebijakan penegakan hukum.
Kamala Harris: Karir Politik
Pendakian politik Kamala Harris berlanjut ketika ia terpilih sebagai Senator AS dari California pada tahun 2016, menggantikan Barbara Boxer. Masa jabatannya di Senat mendapat perhatian nasional ketika, selama dengar pendapat tingkat tinggi, dia mempertanyakan tokoh-tokoh penting seperti Jaksa Agung Jeff Sessions dan calon Mahkamah Agung Brett Kavanaugh.
Selama masa jabatannya di Senat, Kamala Harris menangani isu-isu penting, termasuk reformasi imigrasi, layanan kesehatan, reformasi peradilan pidana, dan hak-hak sipil. Dia adalah pendukung kuat DREAM Act, yang bertujuan melindungi imigran muda, dan juga mensponsori undang-undang untuk mengatasi epidemi opioid dan perubahan iklim.
Pada tahun 2019, Harris meluncurkan kampanyenya untuk nominasi presiden dari Partai Demokrat. Meskipun kampanyenya berakhir sebelum pemilihan pendahuluan, pengaruhnya terhadap panggung politik tidak dapat disangkal. Pada Agustus 2020, Harris dipilih oleh Joe Biden sebagai pasangannya, membuat sejarah sebagai wanita keturunan Asia Selatan dan Afrika Amerika pertama yang dicalonkan sebagai Wakil Presiden oleh partai politik besar.
Pada tanggal 20 Januari 2021, Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat ke-49, sekali lagi mencetak sejarah sebagai pejabat wanita dengan pangkat tertinggi dalam sejarah AS. Masa jabatannya sebagai wakil presiden ditandai dengan kepemimpinannya dalam berbagai isu seperti pemulihan ekonomi, hak suara, dan kebijakan luar negeri. Ia juga menjadi tokoh kunci dalam upaya pemerintahan Biden untuk memerangi pandemi Covid-19 dan membangun kembali perekonomian.
Untuk pemilihan presiden AS 2024, Kamala Harris adalah calon presiden dari Partai Demokrat, dengan Tim Walz sebagai pasangannya. Mereka akan berhadapan langsung dengan kandidat Partai Republik Donald Trump dan pasangannya, JD Vance.
Kamala Harris: Kekayaan Bersih
Kekayaan bersih Kamala Harris diperkirakan sekitar $8 juta, dikombinasikan dengan aset suaminya Douglas Emhoff, menurut Forbes. Jumlah ini naik dari $7 juta pada tahun 2021 dan kira-kira 20 kali lipat dari median kekayaan bersih orang Amerika dalam kelompok usia mereka.
Kamala Harris juga menulis dua buku – 'Smart on Crime', yang mencerminkan filosofi peradilan pidananya, dan 'The Truths We Hold', sebuah memoar yang menceritakan pengalaman hidup dan perjalanan politiknya – yang berkontribusi pada kondisi keuangannya.
Kamala Harris: Kehormatan dan Pengakuan
Sepanjang karirnya, Kamala Harris telah menerima banyak penghargaan atas kontribusinya terhadap pelayanan publik dan keadilan sosial. Dia beberapa kali masuk dalam 100 Orang Paling Berpengaruh versi majalah Time.
Dia telah dihormati oleh organisasi-organisasi seperti NAACP (Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna), komite aksi politik EMILY's List dan The National Women's Hall of Fame atas karyanya di bidang hak-hak sipil, pemberdayaan perempuan dan kebijakan publik.
Kamala Harris juga menerima gelar doktor kehormatan dari institusi seperti University of Southern California dan Howard University sebagai pengakuan atas pencapaiannya.